#71 – Teh dan Pengkhianat

Judul: Teh dan Pengkhianat
Penulis: Iksaka Banu
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (cetakan I, 2019)
Halaman: 176
ISBN13: 978-602-48-1137-2
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Teh dan Pengkhianat adalah kumpulan dari tiga belas cerita pendek yang ditulis oleh Iksaka Banu. Semua cerita menggunakan sudut pandang orang Belanda asli atau peranakan. Menarik membaca pertentangan batin mereka yang menolak kolonialisme. Tidak jarang akibat dari sikap mereka yang tidak lazim pada saat itu membuat mereka harus berhadapan dengan keluarga, atasan, dan teman sendiri.

Ketiga belas cerita pendek tersebut semuanya bagus. Sebut saya norak atau bagaimana, terserah kalian, tapi sungguh, tidak jarang saya merasa terkaget-kaget dengan sikap para Belanda atau Indo yang membelot ini. Kalau pakai istilah kerennya kognitif saya terdisonansi. Halah.

Anyway, saya buat sinopsisnya sedikit untuk setiap cerita ya.

Lanjutkan membaca “#71 – Teh dan Pengkhianat”

#70 – L’Assommoir

Judul: L’Assommoir (Rumah Minum)
Penulis: Émile Zola
Penerjemah: Lulu Wijaya
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (cetakan I, 2018)
Halaman: 660
ISBN13: 978-602-06-1357-4
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Gervaise Macquart, seorang wanita muda berusia 22 tahun, menunggu kekasihnya, Auguste Lantier, semalam di dalam kamar hotel yang kumuh. Mengharapkan kebahagiaan dan hidup yang lebih baik, dia terpesona dengan Lantier dan mereka pun pergi dari kota tempat tinggalnya ke pinggiran Paris. Gervaise sudah mengenal Lantier sejak usianya baru 14 tahun. Dia bahkan sudah melahirkan dua anaknya dari Lantier.

Malam itu Lantier pulang dalam keadaan mabuk setelah puas bersenang-senang bersama wanita lain. Gervaise pergi mencuci pakaian dan ketika dia pulang ke hotel Lantier sudah pergi meninggalkannya dan membawa barang-barangnya.

Lanjutkan membaca “#70 – L’Assommoir”