Judul: A Storm of Swords (A Song of Ice and Fire #3)
Penulis: George R. R. Martin
Penerbit: Bantam Spectra
Halaman: 973
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing
Setelah buku kedua, A Clash of Kings, yang diakhiri dengan Winterfell yang hangus dibakar; Bran beserta Hodor, Jojen, dan Meera harus berpisah dengan Rickon dan Osha. Mereka menuju dua tempat yang berbeda. Bran dan rombongan akan mencari The Third-Eye Raven, sementara Rickon dan Osha barangkali ke White Harbor, The Umbers, atau entah ke mana, yang terpenting adalah Bran dan Rickon jangan jalan bersama.
Buku ketiga dari seri A Song of Ice and Fire ini dimulai dengan pelarian Jaime Lannister. Dia dibebaskan oleh Catelyn Stark dengan syarat Sansa dan Arya harus dikembalikan ke ibunya. Untuk menjamin keselamatan Jaime dan supaya Lannister tidak ingkar janji, Catelyn mengutus Brienne of Tarth. Jaime harus tiba di King’s Landing dengan selamat.
Catelyn harus membayar mahal perbuatannya tersebut. Salah satu bannerman Stark yang setia, melepaskan diri dari Stark. Robb mulai kehilangan kekuatan pasukannya. Dia memang mungkin memenangkan semua pertarungannya, tetapi sebenarnya Robb mulai kalah. Buat apa dia bisa memenangi semua pertempurannya, tetapi harus kehilangan adik-adiknya dan Winterfell? Nantinya Robb bakal benar-benar kalah setelah dia tidak menepati janjinya untuk menikahi salah satu putri Lord Walder Frey. Bersiap-siaplah kalian nanti di bagian Red Wedding.
Lanjutkan membaca “#81 – A Storm of Swords”