Judul: Kesetiaan Mr. X
Penulis: Keigo Higashino
Penerjemah: Faira Ammadea
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (cetakan I, 25 Juli 2016)
Halaman: 320
ISBN: 978-602-03-3052-5
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing
Sinopsis
Ketika si mantan suami muncul lagi untuk memeras Yasuko Hanaoka dan putrinya, keadaan menjadi tak terkendali, hingga si mantan suami terbujur kaku di lantai apartemen. Yasuko berniat menghubungi polisi, tetapi mengurungkan niatnya ketika Ishigami, tetangganya, menawarkan bantuan untuk menyembunyikan mayat itu.
Saat mayat tersebut ditemukan, penyidikan Detektif Kusanagi mengarah kepada Yasuko. Namun sekuat apa pun insting detektifnya, alibi wanita itu sulit sekali dipatahkan. Kusanagi berkonsultasi dengan sahabatnya, Dr. Manabu Yukawa sang Profesor Galileo, yang ternyata teman kuliah Ishigami.
Diselingi nostalgia masa-masa kuliah, Yukawa sang pakar fisika beradu kecerdasan dengan Ishigami, sang genius matematika. Ishigami berjuang melindungi Yasuko dengan berusaha mengakali dan memperdaya Yukawa, yang baru kali ini menemukan lawan paling cerdas dan bertekad baja.
Ulasan
Dari buku detektif yang sudah pernah saya baca, seingat saya jarang sekali penjahatnya sudah ditunjukkan dari bab pertama. Biasanya penjahat baru ketahuan di akhir cerita dan kita disuruh ikut menebak-nebak.
Buku ini berbeda dari buku detektif yang sudah pernah saya baca. Kita sudah diberitahu siapa penjahatnya sejak awal. Pelakunya adalah seorang perempuan bernama Yasuko yang berusaha melindungi diri dan anaknya dari kekejaman mantan suaminya. Jadi, kita tidak disuruh menebak siapa penjahatnya. Namun, kita akan tetap dibuat penasaran apa yang membuat Ishigami begitu mencintai Yasuko sehingga dia mau melakukan apa saja demi melindungi Yasuko agar tidak masuk penjara. Dan bagaimana cara Ishigami mengelabui detektif Kusanagi dan Kishitani.
Membaca buku ini mengingatkan saya akan rivalitas antara Sherlock Holmes dan Moriarty. Ishigami dan Yanukawa saling beradu kepintaran. Keduanya sama-sama lulusan dari universitas yang sama dan sebenarnya keduanya saling mengagumi satu sama lain. Yanukawa, yang dijuluki sebagai Detektif Galileo, berusaha memecahkan teka-teki dan alibi yang dibuat oleh Ishigami.
Perasaan saya ke Ishigami dibuat tidak jelas. Awal-awal dibikin kagum karena kecerdasannya, lalu dibikin sebal dan takut karena mengira dia posesif dan bisa melakukan apa saja demi tujuannya, terakhir saya dibuat sedih karena perasaannya yang tulus dan pengorbanannya ke Yasuko.
Akhir ceritanya buat saya keren banget. Saya kira Yasuko akan menuruti apa kata Ishigami sehingga pengorbanan Ishigami tidak sia-sia. But, then, shit happens. Manusia memang tidak dapat diprediksi dengan segala kompleksitas emosinya. Kita kira Yasuko akan menuruti Ishigami, tapi rasa bersalah yang menggelayuti Yasuko dan putrinya membuat pengorbanan Ishigami menjadi sia-sia. It was a perfect ending.