#140 – Metode Jakarta

63885754._sx318_Judul: Metode Jakarta: Amerika Serikat, Pembantaian 1965, dan Dunia Global Kita Sekarang
Judul Asli: The Jakarta Method: Washington’s Anticommunist Crusade and the Mass Murder Program that Shaped Our World
Penulis: Vincent Bevins
Alih Bahasa: Pradewi Tri Chatami
Penerbit: Marjin Kiri (cetakan I, Desember 2022)
Halaman: viii + 416
ISBN: 978-602-0788-388
Harga: Rp105.000,-
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Kenapa negara ini begitu takut terhadap komunisme? Sekian puluh tahun rakyat dicekoki dengan informasi yang mengatakan bahwa komunisme itu salah dan jahat. Dan propaganda itu berhasil. Masih banyak dari kita yang abai akan sejarah dan tidak mengetahui kebenarannya. Bahkan, saya yakin, masih banyak dari kita yang tidak tahu pembantaian 1965 – 1966 di negara ini ternyata mendapatkan nama operasi khusus, yaitu “Operasi Jakarta”, yang kemudian menjadi kode sandi di negara-negara lain untuk melakukan hal serupa: mengambinghitamkan komunisme dan melakukan pembantaian terhadap orang-orang yang dianggap kiri.

Metode Jakarta sangat membuka mata saya lebar-lebar. Dia memberikan banjiran informasi yang tidak pernah saya ketahui sama sekali sebelumnya. Vincent Bevins sungguh berani menulis ini dengan mendalam. Dia berkeliling dunia ke negara-negara yang dianggap menganut komunisme atau sosialisme dan berani melawan Amerika Serikat, seperti Vietnam, Argentina, Honduras, El Salvador, Uruguay, Congo, dan tentu saja Indonesia. Tepatnya Bevins mengunjungi 12 negara untuk keperluan riset buku ini. Dia mengunjungi para penyintas dan mewawancarai mereka untuk melihat dari sudut pandang mereka akan pemunahan yang menimpa mereka. Sebuah usaha yang tidak sia-sia karena hasilnya adalah sebuah buku yang sangat luar biasa.

Lanjutkan membaca “#140 – Metode Jakarta”

#133 – Funiculi Funicula

57743808._sx318_

Judul: Funiculi Funicula – Before the Coffee Gets Cold
Penulis: Toshikazu Kawaguchi
Alih Bahasa: Dania Sakti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (cetakan II, Mei 2021)
Halaman: 224
ISBN:  9786020651941
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing
Harga: Rp45.000,- di Google Play Books

Pernahkah kalian merasa menyesal dan ingin kembali ke masa lampau? Saya pernah. Seandainya saja waktu dapat diputar kembali, tetapi sayangnya tidak bisa.

Konon, di sebuah gang kecil di Tokyo, ada kafe tua yang bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Namun, untuk dapat menjelajahi waktu, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syaratnya adalah (1) orang yang bisa kita temui adalah orang yang pernah (dan sedang) mengunjungi kafe tersebut; (2) kita tidak bisa mengubah kenyataan sekarang tidak peduli sekeras apapun usaha kita untuk mengubahnya; (3) kita hanya bisa melintasi waktu dengan duduk di kursi tertentu; (4) saat melintasi waktu, kita tidak boleh beranjak dari kursi tersebut; (5) ada batasan waktunya, yaitu harus menghabiskan kopi yang dibuatkan sebelum kopinya dingin. Jika melanggar, maka akan ada konsekuensi yang sangat mahal yang harus dibayar. Sehingga, di suatu majalah yang mengulas kafe tua ini bertanya-tanya dengan syarat yang begitu banyak dan rumit apakah menjelajahi waktu layak untuk dilakukan?

Lanjutkan membaca “#133 – Funiculi Funicula”

#125 – Yang Terlupakan dan Dilupakan

59333792._sx318_

Judul: Yang Terlupakan dan Dilupakan: Membaca Kembali Sepuluh Penulis Perempuan Indonesia
Penulis: Giovanni Dessy Austriningrum dkk.
Penerbit: Marjin Kiri (Cetakan I, Oktober 2021)
Halaman: xviii + 314
ISBN: 978-602-0788-19-7
Bisa dibeli di: Marjin Kiri
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

“Perempuan pernah menulis dan selalu menulis. Namun, mengapa pembahasan jejak karya para perempuan sangat terbatas sepanjang sejarah?” Kira-kira demikianlah, gagasan yang menjadi benih hadirnya Ruang Perempuan dan Tulisan berpijak dari kesadaran bahwa ekspresi dan kegiatan tulis-temulis para perempuan di Indonesia masih terlampau sedikit dibicarakan dalam nomenklatur kesusastraan negeri ini. (hal. v)

Dari keresahan tersebut lahirlah buku ini, Yang Terlupakan dan Dilupakan: Membaca Kembali Sepuluh Penulis Perempuan Indonesia.

Lanjutkan membaca “#125 – Yang Terlupakan dan Dilupakan”

#85 – A Dance with Dragons

Judul: A Dance with Dragons (A Song of Ice and Fire #5)
Penulis: George R. R. Martin
Penerbit: Bantam Books
Halaman: 1125
eISBN: 978-0-553-90565-6
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Setelah cukup kecewa dengan A Feast for Crows, kekecewaan itu terobati dengan A Dance with Dragons. Tokoh kesayangan kita semua — Tyrion Lannister, tentu saja — bersama dengan tokoh-tokoh utama lainnya, seperti Jon Snow dan Daenerys, datang kembali. Kehadiran mereka dengan cerita yang terus berkembang membuat buku ini semakin menarik.

Kita juga bertemu kembali dengan Theon Greyjoy, setelah di dua buku sebelumnya tidak ada dia sama sekali. Di sini dia menjadi Reek, yang sudah disiksa habis-habisan oleh Ramsay Bolton.

Jika di buku sebelumnya cerita berfokus di tiga tempat, yaitu King’s Landing, Dorne, dan The Iron Lands, maka di sini fokus ceritanya berpindah ke Wall, Winterfell, dan Meereen, meski sesekali tetap ke Braavos dan King’s Landing.

Lanjutkan membaca “#85 – A Dance with Dragons”

#84 – Good Natured

Judul: Good Natured: The Origins of Right and Wrong in Humans and Other Animals
Penulis: Frans de Waal
Penerbit: Harvard University Press (cetakan VII, 2003)
Halaman: 368
ISBN: 0-674-35661-6
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Pernahkah kalian bertanya-tanya dari mana asal-muasal moral? Apakah hanya manusia yang memiliki simpati dan empati? Apakah hewan-hewan lain tidak memilikinya? Jika hewan lain tidak memilikinya, lalu kenapa hewan seperti simpanse bisa sedih jika ada temannya yang mati? Kenapa mereka juga mau berbagi makanan dengan gerombolan kawanan mereka? Nah, de Waal mencoba menjelaskannya melalui buku ini.

Dengan pengalamannya yang sudah puluhan tahun sebagai primatolog dan etolog — yang pekerjaannya sudah pasti mengamati perilaku hewan — de Waal menyajikan bukti-bukti bahwa perilaku moral juga bisa diamati di hewan, tidak hanya primata, tetapi juga anjing, gajah, lumba-lumba, dan lainnya. Intinya adalah bahwasanya moralitas itu universal di animal kingdom.

Jadi, jika kita berpikir bahwa agama, budaya, atau hukum mengatur moral kita, tidak ada salahnya untuk berpikir ulang. Kita adalah manusia modern merupakan produk evolusi. Otak kita berkembang dari yang berpikir sederhana hingga bisa berpikir kompleks dan abstrak, seperti yang de Waal bilang:

Lanjutkan membaca “#84 – Good Natured”

#77 – Samudra di Ujung Jalan Setapak

Judul: Samudra di Ujung Jalan Setapak
Judul asli: The Ocean at the End of the Lane
Penulis: Neil Gaiman
Penerjemah: Tanti Lesmana
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (cetakan I, Juli 2013)
Halaman: 264
ISBN: 978-979-22-9768-3
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Aku, narator kisah ini, mengendarai mobilnya menuju rumah lamanya yang telah berpuluh tahun tidak ada. Rumah tua itu dirobohkan dan digantikan dengan rumah baru. Setelah menatap sebentar rumah baru itu, dia melanjutkan perjalanannya.

Mobilnya menjauhi kota dan memasuki jalanan yang lebih sempit, lebih berangin, dan menjadi jalur setapak kecil. Jalan setapak itu berakhir di rumah pertanian Hempstock. Aku memarkirkan mobilnya di samping pekarangan. Dia bertanya-tanya masihkah keluarga Hempstock tinggal di sini?

Lanjutkan membaca “#77 – Samudra di Ujung Jalan Setapak”

#72 – The Age of Empathy

6525532Judul: The Age of Empathy: Nature’s Lessons for a Kinder Society
Penulis: Frans de Waal
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Bagaimana selama ini kalian memandang manusia secara umum? Apakah kalian termasuk golongan optimis (bahwa manusia ini sebenarnya makhluk baik) atau golongan skeptis (bahwa semua manusia itu jahat)? Saya pernah berada di keduanya. Dulu sekali (sewaktu masih naif dan polos) saya percaya bahwa semua manusia itu baik. Belakangan saya memegang teguh prinsip all humans are evil until proven otherwiseSemua manusia itu jahat sampai terbukti sebaliknya. Prinsip yang saya pegang erat sejak melihat begitu besarnya kemampuan manusia dalam berbuat jahat.

Frans de Waal, seorang ahli primata ternama, mempertanyakan kenapa sih manusia itu dianggap secara natural — biologis — jahat? Maka ditulislah buku ini oleh beliau untuk menjelaskan kepada kita — orang awam — bahwa manusia itu gabungan antara kebaikan dan kejahatan. Beliau membandingkan perilaku hewan mamalia dan primata, mulai dari tikus, paus, gajah, monyet, simpanse, hingga manusia. Berbagai hasil penelitian dijabarkan, tentu saja menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

Bukunya sangat thought provoking. Saya mengalami sedikit disonansi kognitif setelah membacanya. Pikiran saya menjadi lebih optimis dan bisa lebih memahami manusia. Batas toleransi saya pun sedikit meningkat pada manusia. Semoga ini bisa bertahan seterusnya.

Well, anyway, akan saya rangkum tiap bab dari buku ini.

Lanjutkan membaca “#72 – The Age of Empathy”

#70 – L’Assommoir

Judul: L’Assommoir (Rumah Minum)
Penulis: Émile Zola
Penerjemah: Lulu Wijaya
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (cetakan I, 2018)
Halaman: 660
ISBN13: 978-602-06-1357-4
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Gervaise Macquart, seorang wanita muda berusia 22 tahun, menunggu kekasihnya, Auguste Lantier, semalam di dalam kamar hotel yang kumuh. Mengharapkan kebahagiaan dan hidup yang lebih baik, dia terpesona dengan Lantier dan mereka pun pergi dari kota tempat tinggalnya ke pinggiran Paris. Gervaise sudah mengenal Lantier sejak usianya baru 14 tahun. Dia bahkan sudah melahirkan dua anaknya dari Lantier.

Malam itu Lantier pulang dalam keadaan mabuk setelah puas bersenang-senang bersama wanita lain. Gervaise pergi mencuci pakaian dan ketika dia pulang ke hotel Lantier sudah pergi meninggalkannya dan membawa barang-barangnya.

Lanjutkan membaca “#70 – L’Assommoir”

#66 – 9 dari Nadira

Judul: 9 dari Nadira
Penulis: Leila S. Chudori
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (cetakan I, 2009)
Halaman: xi + 270
ISBN-13: 978-979-91-0209-6
Harga: Gratis dengan meminjam di iPusnas
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Suatu pagi Nadira menemukan ibunya, Kemala Yunus, terbujur kaku. Tubuhnya membiru dengan busa yang keluar dari mulutnya. Di dekatnya ditemukan obat-obatan.

Kematian Kemala yang begitu mendadak dengan cara yang mengejutkan pula membuat satu keluarga tersebut sangat terpukul dan berduka dengan caranya masing-masing. Bram Suwandi, sang suami, harus mengalami depresi karena ditambah permasalahan dia dipensiunkan secara halus di kantornya. Yu Nina–kakak pertama Nadira–menangis meraung-raung, lalu pergi ke Amerika. Kang Arya–kakak kedua Nadira–mungkin terlihat tegar, tetapi kemudian dia menyepi ke hutan bertahun-tahun untuk mengobati kesedihannya. Sementara Nadira, si bungsu yang sangat mencintai dan mengagumi ibunya, butuh waktu bertahun-tahun pula (empat tahun tepatnya) untuk keluar dari kolong meja kerjanya dan mulai menata diri. Selama ini dia membangun kemah di sana, tidur di sana, dan mengabaikan kebutuhan untuk mengurus diri.

Lanjutkan membaca “#66 – 9 dari Nadira”

#64 – The Yellow Wallpaper and Other Stories

Judul: The Yellow Wallpaper and Other Stories
Penulis: Charlotte Perkins Gilman
Penerbit: Dover Publications, Inc. (Dover Thrift Editions, 1997)
Format: Ebook
Harga: Bisa dibaca di Bookmate dengan berlangganan premium
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

The Yellow Wallpaper and Other Stories berisi tujuh cerita pendek yang semuanya sama bagusnya.

1. The Yellow Wallpaper

Narator menceritakan kisahnya yang mengalami postpartum psychosis. Treatment yang diberikan kepadanya, yaitu rest cure, justru membuatnya semakin menjadi depresi, halusinasi, dan paranoia. Dia tidak diizinkan melakukan aktivitas yang memberinya kesenangan, seperti menulis atau melukis. Instruksi yang sama diterima oleh Gilman sewaktu dia menderita penyakit yang sama dengan narator cerita ini.

Lanjutkan membaca “#64 – The Yellow Wallpaper and Other Stories”