Selama bulan September 2014 kemarin saya berhasil menamatkan delapan buah buku. Sungguh suatu kemajuan pesat setelah beberapa bulan sebelumnya saya hanya membaca berkisar 3 – 4 judul buku. 🙂
Jadi, delapan buku tersebut adalah:
1. Jiwa-jiwa Mati – Nikolai Gogol
Jiwa-jiwa Mati bercerita tentang seorang pegawai pemerintah, Chichikov, yang korup dan hanya ingin mencari keuntungan sendiri. Dia pergi keliling negeri untuk mencari dan membeli petani-petani yang sudah mati. Jujur saja, saya agak kewalahan membacanya karena terlalu deskriptif. Terlalu detil. Sehingga memerlukan waktu agak lama bagi saya untuk mencerna setiap kalimatnya.
Rating: 3/5
2. Why Sex Matters – Bobbi S. Low
Buku yang mengupas tentang perbedaan pria dan wanita dari sudut pandang Psikologi Evolusi dan ekologi. Buku ini menjawab pertanyaan kenapa di daerah yang sumber dayanya mudah didapat masyarakatnya cenderung untuk melakukan poligini, sementara di daerah yang susah untuk mendapatkan sumber daya masyarakatnya melakukan poliandri. Buku ini juga menjelaskan kenapa di daerah tertentu masyarakatnya lebih menginvestasikan waktu, tenaga, dan sumber daya untuk membesarkan anak perempuan ketimbang anak laki-laki.
Rating: 4/5
3. Evolutionary Psychology: The New Science of the Mind – David M. Buss
Buku ini membahas tentang perilaku mating manusia, pola asuh dalam keluarga, pertemanan, konflik, dan masalah-masalah lain dalam dinamika kelompok dari sudut pandang Psikologi Evolusi. Sangat mudah dicerna dan asyik dibaca.
Rating: 5/5
4. The Evolution of Desire: Strategies of Human Mating – David M. Buss
Sejak kapan sebenarnya cinta itu muncul? Apakah sejak jaman manusia purba mereka sudah mengenal cinta? Ataukah cinta itu adalah produk evolusi dari yang namanya hasrat? Jika cinta memang sangat kita butuhkan, lantas mengapa seringkali terjadi konflik perihal cinta antara pria dan wanita? The Evolution of Desire membahas tentang strategi pria dan wanita dalam mating. Buss menjelaskan apa yang sebenarnya diinginkan oleh wanita dan pria. Kemudian, dari perbedaan keinginan itu muncullah konflik. Lalu, strategi apa saja yang digunakan pria dan wanita untuk menarik perhatian lawan jenis. Kenapa pria dan wanita bisa bertahan dalam sebuah hubungan dan kenapa mereka bisa berpisah. Dibahas juga tentang dalam suatu hubungan akan ada perubahan-perubahan yang terjadi seiring waktu, seperti menopause, lunturnya komitmen, kehilangan gairah, meningkatnya status pria, dan sebagainya.
Rating: 5/5
5. Overture: Sebuah Lagu Kala Mendung – Disa Tannos
Berkisah tentang kisah cinta antara Rena, Raka, Kei, dan Dimas. Berawal dari Rena yang dengan alasan egoisme pribadi meninggalkan Raka dan anak mereka demi mengejar kebebasan, yang katanya dapat membuat Rena lebih bahagia. Raka yang dalam keterpurukannya dipertemukan dengan Kei. Perlahan-lahan Kei menyembuhkan luka Raka dan cinta pun tumbuh di antara mereka. Tapi, masih ada Dimas yang tidak rela jika cinta sejatinya, Kei, harus menjadi milik orang lain. Disa bagus sekali meramu kata-kata menjadi sebuah novel. Konflik yang ada pas. Tidak berlebihan. Dan saya suka cara Disa dalam memilih diksi kemudian merangkainya. Indah sekali.
Rating: 4/5
6. The Dangerous Passion: Why Jealousy is Necessary as Love and Sex – David M. Buss
Menurut Buss, penulis buku ini, sebenarnya manusia sudah didesain untuk cemburu. Pria dan wanita punya kecenderungan sendiri dalam menindaklanjuti rasa cemburu mereka. Cemburu dalam kadar yang pas sebenarnya dapat membuat cinta menjadi lebih indah. Dan ditambah dengan rasa percaya bisa membuat sepasang kekasih/suami-istri semakin berkomitmen dalam hubungan mereka. Namun, cemburu yang berlebihan tentu saja berbahaya.
Rating: 4/5
7. On Our Minds – Eric M. Gander
Gander membahas tulisan-tulisan dari Stephen Jay Gould, Edward O. Wilson, Richard Dawkins, dan lainnya yang mendapat kritikan. Saya kurang suka dengan cara penulisannya. Kurang renyah. Kurang asyik. Akibatnya saya kurang paham apa yang dibahas.
Rating: 2/5
8. Why Women Have Sex – David M. Buss dan Cindy M. Meston
Buku ini ditulis setelah penulisnya, David M. Buss dan Cindy M. Meston, melakukan survei ke 1.006 wanita. 1.006 wanita tersebut ditanya mengapa mereka melakukan seks. Tentu saja banyak alasan mengapa wanita melakukan seks, mulai dari rasa penasaran, ingin bertualang, hingga ingin membalas dendam kepada pasangan mereka yang telah selingkuh. Bahkan, ada juga yang ingin menularkan penyakit seksual yang dideritanya.
Rating: 3/5