#85 – A Dance with Dragons

Judul: A Dance with Dragons (A Song of Ice and Fire #5)
Penulis: George R. R. Martin
Penerbit: Bantam Books
Halaman: 1125
eISBN: 978-0-553-90565-6
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Setelah cukup kecewa dengan A Feast for Crows, kekecewaan itu terobati dengan A Dance with Dragons. Tokoh kesayangan kita semua — Tyrion Lannister, tentu saja — bersama dengan tokoh-tokoh utama lainnya, seperti Jon Snow dan Daenerys, datang kembali. Kehadiran mereka dengan cerita yang terus berkembang membuat buku ini semakin menarik.

Kita juga bertemu kembali dengan Theon Greyjoy, setelah di dua buku sebelumnya tidak ada dia sama sekali. Di sini dia menjadi Reek, yang sudah disiksa habis-habisan oleh Ramsay Bolton.

Jika di buku sebelumnya cerita berfokus di tiga tempat, yaitu King’s Landing, Dorne, dan The Iron Lands, maka di sini fokus ceritanya berpindah ke Wall, Winterfell, dan Meereen, meski sesekali tetap ke Braavos dan King’s Landing.

Lanjutkan membaca “#85 – A Dance with Dragons”

#83 – A Feast for Crows

Judul: A Feast for Crows (A Song of Ice and Fire #4)
Penulis: George R. R. Martin
Penerbit: Bantam Books
Halaman: 1061
ISBN13: 9780553582024
Rating: 3 dari 5 ⭐ – liked it

Buku keempat seri A Song of Ice and Fire ini berfokus tiga tempat, yaitu King’s Landing, Dorne, dan The Iron Islands. Di sini kita juga akan menemukan banyak POV (point of view) yang sama sekali baru, misalnya Cersei, Brienne, dan Arianne Martell. Kita tidak akan bertemu dengan Jon, Dany, dan Tyrion, tetapi kita masih bertemu dengan Sansa dan Arya.

Martin menulis juga kisah dari tokoh-tokoh yang lain, tetapi berhubung ceritanya panjang banget maka beliau memutuskan untuk membaginya menjadi dua.

Lanjutkan membaca “#83 – A Feast for Crows”

#81 – A Storm of Swords

Judul: A Storm of Swords (A Song of Ice and Fire #3)
Penulis: George R. R. Martin
Penerbit: Bantam Spectra
Halaman: 973
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Setelah buku kedua, A Clash of Kings, yang diakhiri dengan Winterfell yang hangus dibakar; Bran beserta Hodor, Jojen, dan Meera harus berpisah dengan Rickon dan Osha. Mereka menuju dua tempat yang berbeda. Bran dan rombongan akan mencari The Third-Eye Raven, sementara Rickon dan Osha barangkali ke White Harbor, The Umbers, atau entah ke mana, yang terpenting adalah Bran dan Rickon jangan jalan bersama.

Buku ketiga dari seri A Song of Ice and Fire ini dimulai dengan pelarian Jaime Lannister. Dia dibebaskan oleh Catelyn Stark dengan syarat Sansa dan Arya harus dikembalikan ke ibunya. Untuk menjamin keselamatan Jaime dan supaya Lannister tidak ingkar janji, Catelyn mengutus Brienne of Tarth. Jaime harus tiba di King’s Landing dengan selamat.

Catelyn harus membayar mahal perbuatannya tersebut. Salah satu bannerman Stark yang setia, melepaskan diri dari Stark. Robb mulai kehilangan kekuatan pasukannya. Dia memang mungkin memenangkan semua pertarungannya, tetapi sebenarnya Robb mulai kalah. Buat apa dia bisa memenangi semua pertempurannya, tetapi harus kehilangan adik-adiknya dan Winterfell? Nantinya Robb bakal benar-benar kalah setelah dia tidak menepati janjinya untuk menikahi salah satu putri Lord Walder Frey. Bersiap-siaplah kalian nanti di bagian Red Wedding.

Lanjutkan membaca “#81 – A Storm of Swords”

#80 – A Clash of Kings

Judul: A Clash of Kings (A Song of Ice and Fire #2)
Penulis: George R. R. Martin
Penerbit: Bantam Spectra (September 2000)
Halaman: 969
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Robert Baratheon dan Eddard Stark mati. Seharusnya yang melanjutkan tahta kerajaan adalah Joffrey, tetapi Robb Stark, Stanis Baratheon, dan Renly Baratheon masing-masing mengklaim mereka adalah raja. Jangan lupa ada nama Daenerys Targaryen yang juga berambisi ingin merebut kembali tahta milik keluarganya.

Sesuai judulnya A Clash of Kings berpusar pada raja-raja yang bertempur demi Iron Throne di King’s Landing. Itu garis besar ceritanya. Pertempuran demi pertempuran terjadi melanjutkan pertempuran sebelumnya di A Game of Thrones. Robb Stark sepertinya akan memenangi pertempuran melawan Lannisters dan Renly membawa pasukannya dalam jumlah besar ke King’s Landing. Terdengar sangat menjanjikan, seperti ada secercah cahaya bahwa Lannisters akan kalah di tangan Starks dan King’s Landing akan jatuh ke tangan Renly.

Namun, jangan tersenyum bahagia dulu karena di luar dugaan Stanis menghadang Renly. Malah dia menantang Renly untuk bertempur. Seperti sudah siap berpesta, tetapi sayangnya pesta harus dibatalkan. Sungguh disesalkan, bukannya mereka bertiga menggabungkan kekuatan untuk menghancurkan Lannisters, malah mereka sibuk berkelahi sendiri mempertahankan ego masing-masing.

Lanjutkan membaca “#80 – A Clash of Kings”

#79 – A Game of Thrones

Judul: A Game of Thrones (A Song of Ice and Fire #1)
Penulis: George R. R. Martin
Penerbit: Bantam Books (cetakan I, 1996)
Halaman: 837
Rating: 4 dari 5 ⭐ – really liked it

Lord Eddard Stark dan anak-anaknya — Robb, Bran, dan si bastard, Jon — sedang dalam perjalanan pulang ketika mereka menemukan lima bayi direwolves. Induk mereka mati. Kecil harapan bagi bayi-bayi itu untuk bertahan hidup jika induk mereka mati. Lord Stark sudah memerintahkan untuk dibunuh saja, tapi Bran ngotot ingin merawat mereka. Jon, dengan penuh hormat, bilang ke ayahnya:

“Lord Stark, … there are five pups. Three male, two female.”
“What of it, Jon?”
“You have five trueborn children. Three sons, two daughters. The direwolf is the sigil of your House. Your children were meant to have these pups, my lord.”

Lanjutkan membaca “#79 – A Game of Thrones”