#57 – Rumah Kaca

Judul: Rumah Kaca
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara (Cetakan keenam, Desember 2007)
Halaman: xii + 646
ISBN-13: 978-979-97312-6-5
Harga: Lupa. Beli buku ini di tahun 2008.
Rating: 4/5 – Really liked it

Minke sudah dibuang ke pengasingan di Maluku. Kebebasannya direnggut. Kekuatannya dipadamkan. Gubermen mengambil langkah tersebut karena khawatir akan sepak terjang Minke yang dianggap sudah meresahkan. Minke dianggap dapat memprovokasi rakyat untuk melakukan perlawanan. Oleh karena itu, tindakan pengasingan harus diambil. Dan orang di balik pengambilan keputusan itu adalah Jacques Pangemanann, seorang Pribumi asli yang diangkat anak oleh pasangan suami-istri Perancis dan mendapatkan pendidikan di negeri tersebut.

Lanjutkan membaca “#57 – Rumah Kaca”

#55 – Jejak Langkah

Judul: Jejak Langkah
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara (Cetakan keenam, Desember 2007)
Halaman: xii + 724
ISBN-13: 978-979-973-125-8
Harga: Lupa. Beli buku ini di tahun 2008.
Rating: 5/5 – It was amazing! 

Minke menapakkan kakinya di Betawi. Dia akan melanjutkan sekolahnya di STOVIA. Dia akan menjadi dokter. Meski sudah ketinggalan pelajaran beberapa lamanya, Minke bertekad untuk mengejar. Dengan otak encernya tentu saja Minke bisa mengejar ketertinggalan.

Dalam masa sibuk belajar di STOVIA, Minke bertemu dengan Ang San Mei — mantan tunangan Khow Ah Sie. Sosok perempuan Tionghoa ini membuat Minke terkagum-kagum. Tidak hanya cantik fisiknya, prinsipnya yang teguh membela bangsanya membuat kecantikannya semakin terpancar.

Lanjutkan membaca “#55 – Jejak Langkah”

#54 – Anak Semua Bangsa

Judul: Anak Semua Bangsa
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara (Cetakan 10, April 2008)
Halaman: xi + 539
ISBN-13: 978-979-97312-4-0
Harga: Lupa. Beli buku ini di tahun 2008.
Rating: 4/5 – Really liked it

Kepergian Annelies yang dijemput paksa oleh pengadilan membuat Minke hancur. Dia merasa sudah tidak ada semangat lagi. Hidup dijalaninya tanpa gairah.

Annelies telah berlayar. Kepergiannya laksana cangkokan muda direnggut dari batang induk. Perpisahan ini jadi titik batas dalam hidupku: selesai sudah masa-muda. (hal. 1)

Lanjutkan membaca “#54 – Anak Semua Bangsa”

#42 – Cerita Calon Arang

cerita-calon-arangJudul: Cerita Calon Arang
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara (cetakan IX, September 2015)
Halaman: 96
ISBN-13: 978-979-97312-1-0
Harga: Rp 48.500,-
Rating: 2/5

Kerajaan Daha di bawah kepemimpinan Raja Erlangga adalah negara yang makmur dan aman. Baginda Raja sangat memperhatikan keadaan rakyatnya. Dia terkenal berbudi dan bijaksana. Namun, ketenangan itu terancam. Keamanan negara dalam bahaya akibat dari penyakit mematikan yang dikirim tukang teluh jahat bernama Calon Arang.

Lanjutkan membaca “#42 – Cerita Calon Arang”

#41 – Midah

midahJudul: Midah Simanis Bergigi Emas
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara (cetakan IX, Desember 2015)
Halaman: 140
ISBN-13: 978-979-97312-7-2
Harga: Rp 55.000,-
Rating: 5/5

Midah adalah anak yang manis dan montok. Kulitnya kuning. Suaranya merdu. Hatinya kuat. Ia anak kesayangan Hadji Abdul. Orangtuanya memanjakannya. Ia seringkali dipangku-pangku bapaknya sambil mendengarkan alunan suara Umi Kalsum. Hidup Midah penuh kebahagiaan sampai akhirnya adik-adiknya lahir.

Lanjutkan membaca “#41 – Midah”

#40 – Bukan Pasar Malam

bukan-pasar-malamJudul: Bukan Pasar Malam
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara (cetakan IX, Desember 2015)
Halaman: 112
ISBN-13: 978-979-3820-03-3
Harga: Rp 49.500,-
Rating: 4/5

Tokoh “Aku” dalam cerita ini mendapat surat dari pamannya di Blora. Pamannya mengabarkan ayah “Aku” sakit TBC dan memintanya untuk segera pulang. “Aku” langsung merasa sesak, lalu perasaan gugup menyusul. Dia cemas akan keadaan ayahnya. Dia juga cemas darimana dia bisa mendapat uang untuk ongkos pulang?

Lanjutkan membaca “#40 – Bukan Pasar Malam”

#31 – Bumi Manusia

Bumi ManusiaJudul: Bumi Manusia
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara (Cetakan XIII, Mei 2008)
Halaman: 535
ISBN-13: 978-979-97-3123-4
Harga: Lupa. Beli buku ini di tahun 2008
Rating: 5/5

Bumi Manusia mengisahkan cerita tentang Minke, seorang siswa H. B. S. dan keturunan priyayi Jawa. Cerita ini mengambil latar belakang Indonesia tahun di awal abad ke-20. Pada masa itu Indonesia sedang mencoba bangkit melawan kolonialisme Belanda.

Minke, pemuda tampan juga pintar, suatu hari mengunjungi Boerderij Buitenzorg atas ajakan temannya, Robert Suurhof. Pemilik tempat itu adalah seorang nyai yang biasa dipanggil Nyai Ontosoroh, karena lidah pribumi di sana tidak dapat melafalkan Buitenzorg. Nama itu melekat di dirinya dan meninggalkan nama lahirnya, yaitu Sanikem.

Lanjutkan membaca “#31 – Bumi Manusia”