#125 – Yang Terlupakan dan Dilupakan

59333792._sx318_

Judul: Yang Terlupakan dan Dilupakan: Membaca Kembali Sepuluh Penulis Perempuan Indonesia
Penulis: Giovanni Dessy Austriningrum dkk.
Penerbit: Marjin Kiri (Cetakan I, Oktober 2021)
Halaman: xviii + 314
ISBN: 978-602-0788-19-7
Bisa dibeli di: Marjin Kiri
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

“Perempuan pernah menulis dan selalu menulis. Namun, mengapa pembahasan jejak karya para perempuan sangat terbatas sepanjang sejarah?” Kira-kira demikianlah, gagasan yang menjadi benih hadirnya Ruang Perempuan dan Tulisan berpijak dari kesadaran bahwa ekspresi dan kegiatan tulis-temulis para perempuan di Indonesia masih terlampau sedikit dibicarakan dalam nomenklatur kesusastraan negeri ini. (hal. v)

Dari keresahan tersebut lahirlah buku ini, Yang Terlupakan dan Dilupakan: Membaca Kembali Sepuluh Penulis Perempuan Indonesia.

Lanjutkan membaca “#125 – Yang Terlupakan dan Dilupakan”

#114 – Kita Pergi Hari Ini

Kita Pergi Hari Ini

Judul: Kita Pergi Hari Ini
Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (cetakan I, Oktober 2021)
Halaman: vi + 186
ISBN: 978-602-06-5747-9
Rating: 2 dari 5 ⭐ – it was okay

Saya sungguh merasa bersalah memberikan rating 2 bintang untuk Kita Pergi Hari Ini, apalagi penulisnya adalah salah satu penulis favorit saya, tetapi, ya, mau bagaimana. Saya tidak bisa berpura-pura merasa wah atau spesial atau luar biasa terhadap karya Ziggy yang ini.

Sebenarnya Kita Pergi Hari Ini memiliki premis yang menarik, yaitu tentang orangtua-orangtua kejam yang cuma mau beranak, tetapi tidak mau mengurus anaknya lantas “minta tolong” ke kucing ajaib untuk mengurus anak-anaknya. Imajinasi Ziggy membangun dunia sebagai latar cerita novel ini absurd, seperti biasa. Tokoh-tokohnya juga sama absurdnya. Meski demikian, hal terpenting adalah pesan moralnya tersampaikan dengan baik dan dengan akhir cerita yang sungguh tidak enak. Ceritanya sebenarnya gelap (jangan terkecoh dengan sampul bukunya yang bikin gemas itu), meski dituliskan dengan gaya bercerita yang ringan. And, that’s the problem. At least, for me.

Lanjutkan membaca “#114 – Kita Pergi Hari Ini”

Rekap Februari 2018

Saya puas banget dengan free trial premium Bookmate. Saya bisa baca buku-buku impor (yang mahal kalau beli pakai uang sendiri) dan buku-buku dari penulis dalam negeri. Untung banget deh. Saya jadi serius mempertimbangkan meneruskan berlangganan premiumnya Bookmate ini.

Gegara free trial premium Bookmate yang membuat saya tidak mau rugi jadinya selama sebulan kemarin saya bisa baca sampai sepuluh buku. Well, tepatnya sih delapan buku saya baca di Bookmate dan dua buku saya baca buku fisiknya.

Inilah sepuluh buku yang saya baca di bulan Februari 2018 kemarin:

Lanjutkan membaca “Rekap Februari 2018”

Rekap Januari 2018

Tahun 2018 ini saya kembali menantang diri saya untuk membaca 50 buku. Bulan Januari sudah berlalu dan enam buku sudah selesai saya baca. Suatu awal yang baik bukan? Semoga bulan-bulan berikutnya saya tetap rajin membaca.

Mari kita langsung saja ke daftar buku yang saya baca selama satu bulan kemarin. Ini dia daftarnya:

Lanjutkan membaca “Rekap Januari 2018”

Buku Terbaik di Tahun 2017

Seperti yang sudah saya janjikan di sini, tulisan kali ini saya akan berbagi buku apa saja yang meninggalkan kesan yang sangat mendalam buat saya di tahun kemarin, dengan kata lain buku terbaik di tahun 2017. Tentu saja ini sangat subjektif karena kan berdasarkan selera saya.

Sebenarnya saya sudah membahas singkat di akun Twitter saya, tetapi tidak ada salahnya saya bahas lagi di blog ya. Mumpung saya sedang rajin update blog. Kan lumayan buat bahan update. Hehe.

Lanjutkan membaca “Buku Terbaik di Tahun 2017”

#58 – Di Tanah Lada

Judul: Di Tanah Lada
Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (cetakan I, Agustus 2015)
Halaman: vi + 244
ISBN-13: 978-602-031-896-7
Harga: Rp 49.300,- (setelah diskon 15% di Gramedia.com)
Rating: 4 out of 5 ⭐ – Really liked it

Salva — panggilannya Ava — adalah seorang anak perempuan berusia enam tahun. Di ulang tahunnya yang ketiga ia mendapat hadiah kamus dari Kakek Kia. Sejak saat itu Ava gemar membaca kamus. Jika ada kata-kata yang tidak ia ketahui artinya maka ia langsung mencarinya di kamus. Ia pun menjadi anak yang pintar berbahasa Indonesia. Meski suka melantur kemana-mana, Ava selalu berbicara dalam gaya berbahasa yang baik dan benar, yang menurut orang-orang di sekelilingnya, “Kamu masih kecil sudah pintar sekali ya.”

Setelah Kakek Kia meninggal dan memberikan warisan berlimpah untuk Papa, mereka sekeluarga (Papa, Mama, dan Ava) harus pindah ke Rusun Nero, tempat tinggal yang kumuh dan mengerikan. Papa yang memutuskan untuk pindah ke sana. Awalnya Ava tidak suka tinggal di tempat tersebut sampai akhirnya dia bertemu dengan P, seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun dan suka membawa gitar ke mana-mana.

Lanjutkan membaca “#58 – Di Tanah Lada”

#53 – Semua Ikan di Langit

Judul: Semua Ikan di Langit
Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit: Grasindo (cetakan I, 2017)
Halaman: iv + 259
ISBN-13: 978-602-375-806-7
Harga: Rp. 82.500,- (diskon 10% jika pakai Gramedia Flazz Card)
Rating: 5/5 – It was amazing!

Hari itu Saya bekerja seperti biasa. Karena dia sudah bekerja dengan baik dia mendapat imbalan bisa mandi sepuasnya; membersihkan kutu-kutu dan lalat yang bersantai di tubuhnya. Malam pun datang dan dia berniat untuk beristirahat. Pagi-pagi besok dia sudah harus bekerja. Keliling kota lagi mengantar penumpang.

Lampu sudah dimatikan dan Saya sudah siap untuk bersantai sepanjang malam. Tiba-tiba ada cahaya muncul bergerak mendekatinya. Seekor ikan! Lebih tepatnya ikan julung-julung. Lebih tepatnya lagi ikan julung-julung terbang mendekat ke arahnya.

Lanjutkan membaca “#53 – Semua Ikan di Langit”