Buku Terbaik di Tahun 2017

Seperti yang sudah saya janjikan di sini, tulisan kali ini saya akan berbagi buku apa saja yang meninggalkan kesan yang sangat mendalam buat saya di tahun kemarin, dengan kata lain buku terbaik di tahun 2017. Tentu saja ini sangat subjektif karena kan berdasarkan selera saya.

Sebenarnya saya sudah membahas singkat di akun Twitter saya, tetapi tidak ada salahnya saya bahas lagi di blog ya. Mumpung saya sedang rajin update blog. Kan lumayan buat bahan update. Hehe.

 

Baiklah. Mari kita langsung saja. Buku apa saja sih yang jadi terbaik di tahun kemarin versi saya?

1. Semua ikan di langit – ziggy zezsyazeoviennazabrizkie

Buku ini menempati urutan pertama di dalam daftar Buku Terbaik 2017 versi saya. Saya dibuatnya susah move on cukup lama darinya. Saking terkesan saya dibuatnya setelah selesai baca, ke mana-mana saya mempromosikan buku ini. Saya tidak bisa berhenti membicarakannya kepada siapa saja dan di mana saja.

Semua Ikan di Langit adalah buku pertama Ziggy yang saya baca dan saya langsung jatuh cinta dengan Ziggy. Membaca novel ini membuat saya berani menyematkan label jenius pada Ziggy. Sangat jarang saya membaca novel dari pengarang dalam negeri yang memiliki daya imajinasi liar dan sangat menantang tema ceritanya. Belum lagi keindahannya dalam merangkai kata-kata.

Tokoh-tokohnya pun tidak biasa. Ada Saya si Bus Damri trayek Dipatiukur-Leuwipanjang. Ada Nad si Kecoa. Dan ada Beliau si anak yang tidak pernah bicara. Juga ada Anak Jahat. Resensi lengkapnya bisa teman-teman baca di sini.

Sungguh, novel ini mampu menghipnotis saya dan membuat saya segera ingin taubatan nasuha.

2. a man called ove – fredrick backman

Berkisah tentang Ove, seorang laki-laki tua yang perengut dan hobi marah-marah. Laki-laki tua sombong yang merasa tidak butuh siapapun, kecuali istrinya. Kekerasan hatinya lama-lama melunak karena para tetangganya yang tidak pernah menyerah menghadapi Ove.

Kalau kalian memutuskan untuk membaca novel ini, siap-siap untuk menangis terharu ya. Karena ceritanya memang bisa bikin hati menjadi lemah. Novel ini juga mengajarkan kepada kita pentingnya kehidupan bertetangga dan juga peribahasa “batu sekeras apapun jika ditetesi air lama-lama akan pecah juga” itu benar adanya.

Resensi lengkapnya bisa teman-teman baca di sini.

3. sapiens: a brief history of humankind – yuval noah harari

Buku ini bagus banget! Isinya membahas sejarah manusia dari jaman manusia purba hingga sekarang. Singkat, tidak panjang bertele-tele, tetapi tiap fasenya dapat semua. Bahasanya juga ngepop, tetapi tidak kehilangan esensi yang ingin disampaikan. Kalau sudah baca ini, kalian tidak bisa sombong lagi menjadi manusia. Heuheu.

4. homo deus – yuval noah harari

Buku ini membuat saya berpikir dengan khusyuk. Bagaimana masa depan umat manusia? Bukan tidak menutup kemungkinan manusia akan semakin berlagak sebagai tuhan. Yang jelas di masa depan kita akan semakin bergantung pada yang namanya data.

Dua buku dari Yuval Noah Harari ini memang mindblowing banget. Semacam membuka jendela wawasan dan membuat kita ber-O panjang sambil mengangguk-angguk dan bergumam, “Nel ugha yha…”

Nah, itulah keempat buku yang sangat berbekas di dalam hati saya di tahun kemarin. Bagaimana dengan kalian? Buku apa yang menjadi favorit kalian di tahun kemarin? Share di kolom komentar ya!

4 tanggapan untuk “Buku Terbaik di Tahun 2017”

    1. Iyaaa… A Man Called Ove itu menarik banget! Ebooknya ada di Google Play Store kok. Kalau buku cetaknya, kurang tahu deh masih ada atau tidak. Di toko buku online barangkali masih ada. Selamat mencari ya.

Tinggalkan komentar